Sumber :Canva |
Siapa yang anaknya paling senang bermain? Saya yakin semua anak senang bermain. Terkadang orang tuanya suka kehabisan ide untuk ajak bermain. Atau anaknya sudah mulai kenal dengan gadget, jadi keasyikan main gadget sampai lupa bergerak.
Berdasarkan kelas parenting yang pernah saya ikuti, bahwa kebutuhan gerak pada anak usia dini lebih banyak dibandingkan anak usia lainnya. Jangan sampai, anak terlalu lama bermain gadget sehingga kebutuhan gerak anak kurang terpenuhi. Perlu diingat terdapat dampak negatif penggunaan gadget yang ditimbulkan pada anak usia dini.
Oleh karena itu, sebagai ruang berbagi dan bercerita artikel ini, saya ingin sharing beberapa kegiatan seru melatih keterampilan motorik kasar pada anak. Ide kegiatan seru ini berdasarkan pengalaman pribadi dan kebiasaan yang sering saya lakukan bersama anak-anak. Simak sampai habis ya
1. Bermain di Luar Rumah
Kegiatan yang selalu ditunggu oleh zaara dan saffa setiap hari adalah bermain di luar rumah. Menjadi permainan paling seru yang mereka senangi. Bukan hanya zaara dan saffa mungkin anak-anak lain juga senang jika diajak bermain di luar rumah.
Sebenarnya banyak sekali ide bermain di luar rumah yang bisa dilakukan bersama anak-anak. Seperti, bermain sepeda, bermain skuter, lari-larian di taman atau lapangan, bermain petak umpet, atau bisa mengeksplorasi sesuatu di luar rumah.
Selain itu, kelebihan tambahan anak bermain di luar rumah dapat bantu perkembangan emosi sosialnya. Karena anak bertemu orang lain menjadi belajar bagaimana berinteraksi yang baik pada orang lain.
2. Berenang
Berenang merupakan aktivitas fisik yang memiliki gerakan teratur. Gerakan tersebut memberikan dampak positif pada tubuh. Dilansir dari website yankes.kemkes.go.id, berenang merupakan aktivitas dari salah satu cabang olahraga yang bisa diajarkan pada semua umur. Termasuk bayi sudah bisa diajarkan untuk berenang.
Berenang menjadi kegiatan seru untuk bayi dan anak. Pasalnya berenang memiliki manfaat pada perkembangan motorik. Ketika di dalam air efek gravitasi yang rendah sehingga memungkinkan bergerak lebih banyak maka semua otot pada tubuh bekerja secara maksimal. Otot pada tubuh jadi lebih lentur, rileks, dan lebih kuat.
3. Permainan dengan Cone Rings
Sumber :Canva |
Adakah yang tau mainan cone ring?
Ya, mainan edukasi yang terdiri dari cincin dan kerucut. Biasanya cara simple memainkannya dengan melempar cincin ke kerucut, bisa dengan jarak dekat dan jarak jauh.
Sekarang lagi ramai di media sosial instagram ataupun tiktok memperlihatkan ide bermain menggunakan cone ring ini. Karena rasa penasaran, saya membelinya. Saya mencoba bermain bersama zaara, banyak sekali kreasi untuk permainan ini.
Salah satu kegiatan seru yang bisa dilakukan adalah kerucut-kerucut mainan ini menjadi rintangan yang disusun berbaris. Kemudian saya meminta zaara untuk melewati kerucut secara bergantian, antara lain :
- Berjalan zig zag melewati kerucut
- Melompati kerucut
- Melompat dan jongkok di antara kerucut
- Membawa cincin dari sisi pertama dengan merangkak ke arah posisi kerucut, kemudian cincin dimasukkan ke kerucut. Dilakukan secara berulang sampai cincin habis
Kegiatan seru ini dilakukan dengan melibatkan semua anggota tubuh. Hal itu membantu perkembangan motorik pada anak. Anak yang aktif bergerak, bisa diberikan kegiatan seru yang terarah dan menyenangkan. Bisa menjadi salah satu stimulasi perkembangannya.
4. Bermain Terowongan
Kegiatan seru lainnya yang bisa dilakukan di rumah bantu perkembangan motorik adalah bermain terowongan. Kalau kita ajak anak pergi ke taman yang memiliki perosotan dan terowongan, bisa lebih mudah. Namun, kadang tidak semua taman dekat rumah memiliki fasilitas ini.
Maka, tidak perlu khawatir tentang hal ini kita bisa berkreasi menyiapkan mainan dengan barang yang ada di rumah. Misalnya, saya di rumah memiliki kasur lipat yang berbahan busa. Lalu, saya lipat dengan posisi berdiri memberikan ruang yang bisa di lewati anak. Kemudian, saya mengajak anak bermain melewati kasur dengan posisi merangkak. Agar lebih menyenangkan bisa sambil bernyanyi.
Permainan ini sangat membantu menstimulasi perkembangan motorik anak. Karena anak bergerak secara merangkak menggerakan tangan kaki dan mengkoordinasikan tubuh dengan baik. Walaupun anak sudah bisa berjalan, permainan dengan merangkak perlu dilakukan. Karena merangkak menjadi pondasi penting pada perkembangan anak selanjutnya.
5. Bermain Badminton
Beberapa hari lalu, anak-anak di sekitar rumah banyak yang bermain badminton. Karena zaara penasaran, saya mencoba beli mainan badminton versi untuk anak-anak. Bahan terbuat plastik jadi ringan dimainkan anak-anak, selain itu dapat kok dan bola plastik.
Awalnya saya mengajarkan cara bermain, walaupun sedikit kesulitan, anak senang sekali terus mencoba dan bermain. Setelah diperhatikan mengajak anak usia dini bermain dan olahraga badminton bisa menjadi alternatif bantu perkembangan motorik. Bahkan bisa meningkatkan perkembangan kognitif juga.
Karena saat bermain badminton, anak membutuhkan konsentrasi dan fokus yang baik. Agar bisa tepat sasaran melempar ataupun menangkap kok badminton. Tentu menjadi stimulasi perkembangan motorik kasar anak, ketika anak bergerak aktif.
Kenapa Perlu Kegiatan Seru Untuk Melatih Motorik
Pengalaman pribadi, saya mengira bahwa anak susah makan, sering tantrum, dan susah diatur itu karena terdapat kesalahan pada diri anak ataupun saya tidak baik dalam mendidiknya. Namun, saya mulai membuka diri untuk banyak belajar mengenai perkembangan anak.
Ternyata bisa jadi permasalahan yang dihadapi saat merawat anak usia dini adalah kurang memberikan stimulasi yang sesuai kebutuhan anak. Memang tidak mudah mengetahui kebutuhan stimulasi anak saat ini, tapi sebagai orang tua bisa dengan mengamati perilaku sehari-hari.
Stimulasi dasar yang perlu dimaksimalkan yaitu melatih perkembangan motorik kasar. Apabila motorik anak dapat berkembang dengan baik, maka perkembangan lainnya akan ikut berkembang sesuai usianya.
Sebelumnya, saya juga sempat membahas kebutuhan gerak anak. Anak usia dini itu berbeda dengan usia lainnya, mereka membutuhkan bergerak secara aktif setiap harinya.
Sumber dari balanced and barefoot, Angela C Hanscom, 2016. Menyebutkan bahwa kebutuhan gerak pada usia 1-12 bulan yaitu sepanjang hari dan usia 1-5tahun yaitu 5-8 jam.
Kebutuhan gerak itu termasuk semua gerakan yang dilakukan oleh seluruh anggota tubuh.
Bisa dibayangkan jika anak kurang bergerak aktif, banyak bermain gadget yang cenderung pasif, makan disuapin, anak terus diminta untuk diam, gerak sedikit di label menjadi anak nakal ataupun tidak mau diam. Padahal mereka memang bergerak karena kebutuhan wajib yang perlu dipenuhi.
Oleh karena itu, dengan memberikan kegiatan seru yang membutuhkan banyak gerak. Bisa membantu memenuhi kebutuhan gerak anak dalam satu hari sekaligus stimulasi perkembangan motoriknya.
Optimalkan Kebutuhan Gerak Anak
Saya pribadi terkadang masih secara tidak sadar selalu meminta anak untuk bermain diam dan tidak membuat keributan. Tapi perlahan tapi pasti saya lebih memperhatikan dan observasi apa yang sedang dibutuhkan anak.
Saat memasuki usia anak 3 tahun mulai ada keinginan melakukan sesuatu dengan sendiri. Mulai ingin makan sendiri, pakai baju sendiri, mencoba banyak kegiatan baru, bantu kegiatan menyapu, dan lainnya. Sebaiknya ketika anak sudah ada keinginan melakukan hal sendiri, bisa membiarkan anak mencoba melakukannya. Memang prosesnya akan lebih lama dan merepotkan. Namun, bisa meningkatkan rasa percaya diri dan kemandirian pada anak.
Dengan memberikan kepercayaan anak untuk melakukan sesuatu dengan sendiri, memberikan kebebasan anak dalam bermain dengan batasan tertentu dan memberikan kegiatan seru pada anak. Hal ini bisa menjadi salah satu upaya dalam optimalkan perkembangan motorik anak sekaligus memenuhi kebutuhan geraknya.
Kesimpulan
Dengan memberikan kegiatan seru pada anak akan berbanding lurus dengan memenuhi kebutuhan gerak anak. Insya Allah anak dapat tumbuh dan berkembang secara optimal berdasarkan usia.
Jangan lupa ajak anak bermain ya, tidak perlu seharian penuh kok. Cukup luangkan waktu sekitar 15 - 30 membersamai anak tanpa ada distraksi. Sharing juga di kolom komentar ya, permainan apa yang paling senangi anak-anak?