Alasan saya memutuskan menjadi ibu rumah tangga salah satunya tidak ingin ketinggalan momen pertumbuhan dan perkembangan anak. Mulai dari pertumbuhan fisik dan perkembangan kemampuan lainnya. Hal itu menjadi momen berharga untuk dilalui bersama anak.
Apalagi sebagai seorang ibu, saya selalu ingin memberikan yang terbaik seperti kebutuhan nutrisi dan stimulasi untuk mengoptimalkan perkembangan anak. Pada usia 0-3 tahun, perkembangan motorik menjadi hal yang sangat perlu diperhatikan.
Secara fisik anak akan terus tumbuh dan berkembang maka diikuti dengan kemampuan anak untuk menggerakan anggota tubuhnya. Mereka akan berusaha untuk mengontrol setiap pergerakannya. Itulah kenapa para orang tua harus mengetahui betapa pentingnya keterampilan motorik anak. Agar keterampilan motorik ini dapat berkembang sesuai dengan tahap perkembangannya.
Oleh karena itu, tulisan ini dibuat untuk berbagi sependek ilmu yang saya pelajari mengenai perkembangan motorik pada anak.
Mengenal Perkembangan Motorik
Dilansir dari jurnal kesiapan anak paud pedia Kemendikbud, Perkembangan motorik adalah kemampuan tubuh untuk menggerakan anggota badan yang melibatkan otot. Dimana perkembangan fisik dan sensori motorik pada anak dalam proses perkembangnya saling berkaitan.
Pertumbuhan fisik seperti pertumbuhan tulang, bertambahnya sel saraf pada otak, bertambahnya otot-otot anak akan mempengaruhi keterampilan dan kemampuan seorang anak menggerakan anggota tubuh. Misalnya, bayi mulai menghisap jari-jarinya sendiri, menggerakan tumbuh untuk menggapai barang yang ada disekitarnya, mulai tengkurap, merangkak hingga bisa berjalan.
Dalam perkembangan motorik terbagi menjadi dua aspek yaitu motorik kasar dan motorik halus. Agar perkembangan setiap aspek motorik anak dapat optimal, maka dibutuhkan stimulasi yang berbeda. Simak penjelasan lebih lengkap pada setiap aspek perkembangan motorik.
1. Motorik Kasar
Motorik kasar adalah gerakan anggota tubuh yang menggunakan otot-otot besar, seperti tangan, kaki, betis atau seluruh tubuhnya. Gerakan yang dihasilkan dari otot besar ini sangat penting untuk aktivitas sehari-hari.
Pentingnya motorik kasar anak perkembangan baik agar anak mampu duduk, berdiri, berjalan, mengangkat sebuah benda,melompat, bermain dan lain sebagainya. Motorik kasar berkembang lebih dulu seiring pertumbuhan fisik anak. Karena motorik kasar akan mempengaruhi perkembangan motorik halus.
2. Motorik Halus
Motorik halus adalah gerakan tubuh yang dipengaruhi oleh otot yang lebih kecil, seperti pergelangan dan jari-jari tangan. Kemampuan yang dihasilkan dari motorik halus lebih ke kontrol tubuh dan ketelitian dalam sebuah gerakan.
Keterampilan yang dihasilkan dari perkembangan motorik halus yaitu menyusun balok, mengancingkan baju, menggenggam benda ringan dan berat agar tidak terjatuh, menggunting, sehingga dapat menulis yang menjadi bekal anak sekolah kelak.
Kemampuan motorik halus pada anak sangat penting diberikan stimulasi agar dapat berkembang dengan baik sesuai dengan milestone anak.
Pentingnya Perkembangan Motorik
Seberapa pentingkah perkembangan motorik pada anak?
Saya baru paham mengenai perkembangan motorik saat zaara berusia 8 bulan. Saat itu saya pribadi sangat minim untuk ilmu parenting apalagi tentang perkembangan anak. Pikiran saya mulai terbuka lebar bahwa penting sekali seorang ibu untuk belajar mengenai perkembangan anak. Agar paham batas wajar dan tanda bahaya jika ada perkembangan yang tidak sesuai milestone anak.
Apalagi saat ini zaman serba digital, sejak bayi sudah mengenal dengan gadget. Sekarang banyak sekali masalah anak karena kecanduan gadget dan kesulitan untuk melepas kebiasaan ini. Jika anak sudah kecanduan gadget, anak cenderung pasif dan diam. Sehingga anak kurang bergerak, bermain, dan menstimulasi anggota tubuhnya terutama pada otot-ototnya.
Maka, penting untuk memberikan stimulasi demi tahap perkembangan anak yang baik. Menurut para ahli berikut beberapa alasan pentingnya mengoptimalkan perkembangan motorik pada anak, yaitu
- Menjadi dasar untuk meningkatkan kemampuan kognitif anak
- Pondasi anak menjadi mandiri
- Membangun rasa percaya diri pada anak sejak dini. Karena anak mampu melakukan banyak hal dengan sendiri.
- Membantu anak menjadi fokus dan konsentrasi ketika mengerjakan suatu aktivitas
- Meningkatkan kemampuan kreativitas pada anak
Faktor Penghambat Perkembangan Motorik
Dengan memperhatikan perkembangan motorik pada anak, orang tua akan lebih memperhatikan setiap tahap perkembangannya. Jika ada yang tidak sesuai dengan tahapnya, perlu di evaluasi lebih jauh lagi.
Apabila terdapat keterlambatan atau ketidaksesuaian perkembangan motorik anak kemungkinan ada masalah pada anak. Namun perlu diingat, kita sebagai orang tua jangan terlalu cepat mengambil keputusan. Bahkan membuat diagnosa sendiri mengenai perkembangan anak. Perlu dilakukan konsultasi dengan tenaga medis yang berpengalaman. Agar tidak terjadi kesalahan, bisa jadi secara medis tidak terjadi masalah. Karena orang tua terlalu khawatir, sehingga merasa terjadi masalah.
Nah, agar tidak perlu khawatir berlebihan. Berikut ada beberapa faktor penghambat pada perkembangan motorik anak, antara lain :
- Faktor genetika
- Riwayat lahir secara prematur atau indikasi lainnya
- Riwayat infeksi sebuah penyakit selama kehamilan
- Terpaparnya obat atau terlalu banyak bahan kimia selama kehamilan
- Kondisi medis yang diderita anak
Selain faktor diatas, kemungkinan anak kurang mendapatkan stimulasi dengan baik. Bisa juga karena anak terlalu banyak bermain gadget, terlalu overprotective ke anak karena banyak hal yang dilarang. Sehingga anak kurang mendapatkan pengalaman dan kesempatan untuk mengeksplorasi lingkungannya.
Tahap Perkembangan Motorik Anak Usia 0 Sampai 2 Tahun
Berdasarkan panduan stimulasi, deteksi, dan intervensi dini tumbuh kembang anak (SDIDTK) dari Kementerian Kesehatan RI, tahap perkembangan anak dapat dikelompokan berdasarkan usia. Karena pada rentang umur tersebut disesuaikan dengan kemampuan usia anak. Panduan ini menjadi tolak ukur perkembangan anak.
Selanjutnya saya coba sharing perkembangan motorik anak berdasarkan usia dan cara stimulasi agar perkembangan motorik kasar dan motorik halus anak lebih optimal.
1. Usia 0 sampai 3 bulan
Motorik halus pada awal kehidupan anak meliputi :
- Lengan bergerak secara berayun
- Memainkan jari tangan
- Reflek menggenggam saat telapak tangan disentuh
Motorik kasar pada usia 0- 3 bulan meliputi :
- Mengangkat kepala setinggi 45 derajat
- Menggerakan kepala ke kanan dan ke kiri
- Memiringkan badan ke kanan dan ke kiri
Stimulasi yang dapat dilakukan :
- Letakkan posisi bayi telungkup (Tummy time) sekitar 3-5 menit setiap hari atau disesuaikan dengan kenyamanan anak.
- Memberikan mainan / rattle yang memiliki bunyi
- Memberikan mainan aman yang dapat digantung, agar anak dapat menatapnya karena menarik.
2. Usia 3 sampai 6 bulan
Motorik kasar pada usia 3 - 6 bulan meliputi :
- Berbalik dari terlentang ke telungkup dan sebaliknya
- Mengangkat kepala 90 derajat
- Mempertahankan kepala agar tetap stabil dan tegak
- Duduk dengan bantuan
- Mengangkat kedua kaki saat telungkup
Motorik halus pada usia 3-6 bulan meliputi :
- Menggenggam benda atau mainan
- Meraih benda atau mainan yang dalam jangkauannya
- Memegang tangan sendiri
Stimulasi yang dapat dilakukan :
- Posisikan bayi dengan posisi telungkup (tummy time)
- Stimulasi pada bayi dengan menyangga berat badan.
- Membantu bayi untuk dapat kontrol terhadap kepalanya. Caranya, posisi bayi telentang lalu pegang kedua pergelangan tangannya, tarik bayi perlahan ke arah anda hingga posisi bayi setengah duduk.
- Bantu anak di duduk dengan bantuan. Bisa bayi duduk di bangku yang ada senderannya atau duduk di pangkuan.
- Berikan anak mainan yang memiliki tekstur atau mainan yang digantung
3. Usia 6 - 9 bulan
Motorik kasar pada usia 6 - 9 bulan meliputi :
- Duduk sendiri dengan kedua tangan menyangga tubuhnya
- Mulai merangkak, meraih mainan atau mendekati seseorang
- Belajar berdiri, kedua kakinya menyanggah sebagian berat badannya
Motorik halus pada usia 6 - 9 bulan terdiri dari :
- Memindahkan benda dari tangan satu ke tangan lainnya
- Memungut benda kecil, meraup benda sebesar kacang
Stimulasi yang dapat dilakukan :
- Tummy time masih dibutuhkan sebagai pondasi untuk membantu perkembangan motorik anak
- Latihan merangkak, dorong anak dengan mainan atau benda untuk meraihnya
- Ajarkan atau stimulasi dengan bantuan anak berguling
- Berikan mainan dengan berbagai tekstur, ukuran dan banyak warna
4. Usia 9 - 12 bulan
Motorik kasar pada usia 9 - 12 bulan meliputi :
- Mengangkat badan pada posisi berdiri
- Belajar berdiri dengan berpegangan
- Dapat mulai berjalan dengan tuntunan
Motorik halus pada usia 9 - 12 bulan terdiri dari :
- Mulai memasukan benda ke dalam mulut
- Memegang pensil dengan erat
Stimulasi yang dapat dilakukan :
- Tummy time, membiarkan anak merangkak dengan bebas
- Berlatih anak berdiri dengan berpegangan kursi atau benda aman lainnya
- Berjalan dengan bantuan
- Berikan mainan memasukan benda pada sebuah wadah
- Menyusun balok atau kotak
- Menggambar atau berikan alat tulis pada anak untuk mulai melatih jari-jari tangan. Anak akan mencoba membuat goresan.
5. Usia 1 - 2 Tahun
Motorik kasar pada usia 1- 2 tahun meliputi :
- Berdiri sendiri tanpa pegangan
- Berjalan tanpa bantuan
- Naik turun tangga ke tempat lebih tinggi dengan merangkak
- Melakukan gerakan menendang bola
- Belajar mundur 5 langkah
- Membungkuk memungut benda di lantai kemudian berdiri kembali
Motorik halus pada usia 1 - 2 tahun terdiri dari :
- Menumpuk kubus atau balok
- Memegang gelas dengan dua tangan
- Memasukan benda ke dalam wadah
- Menyobek kertas atau tisu hingga ukuran kecil
- Dukung dan Ajak Anak Bermain Bersama
Bagaimana setelah mengenal lebih jauh mengenai tahap perkembangan motorik pada anak? Apakah motorik anak sudah sesuai dengan tahapnya?
Apabila terdapat satu atau dua aspek yang belum anak kuasai, sebagai orang tua perlu mendukung dengan optimal. Hal yang perlu diperhatikan bahwa memang kecepatan perkembangan setiap anak itu berbeda dan unik. Selama masih dalam rentang usia perkembangannya, sebagai orang tua tidak perlu khawatir.
Sebaiknya orang tua memberikan dukungan dan stimulasi terbaik. Salah satu hal paling mudah untuk stimulasi adalah dengan bermain. Semua anak akan senang bermain apalagi bermain di luar rumah. Coba ajak bermain bersama anak yang dapat mendukung setiap tahap perkembangannya terutama pada perkembangan motorik.
Nah itu dia, pengenalan mengenai perkembangan motorik pada anak. Motorik adalah salah satu aspek pada perkembangan anak. Jadi masih ada aspek lainnya sebagai tolak ukur perkembangan anak. Yuk bersama-sama kita belajar dan pahami setiap tahap pertumbuhan dan perkembangan anak. Agar anak dapat tumbuh menjadi cerdas dan sehat lahir batin.
Sharing di kolom komentar ya,