Hai!
Pernah nggak sih merasa nggak enakan dengan orang lain? Atau seringkali tidak bisa menolak ajakan seseorang. Rasanya nggak nyaman tapi kamu ingin selalu terlihat baik di mata orang lain. Bisa saja, itu tanda kamu seorang People Pleaser.
Kalimat-kalimat diatas terpukul sekali saat saya membacanya. Ah, saya yang dulu masih sering tidak bisa menolak ataupun berkata ‘tidak’. Ternyata itu adalah sebuah kondisi bahwa diri ini sedang tidak baik-baik saja.
Jadi, tadi malam saya baru saja mengikuti webinar gratis dari akun @ruangpulihperempuan. Dengan judul People Pleaser, dimana pemateri adalah Bunda Aniqq Alfaqiroh.
Materi yang dibahas tentang bagaimana seorang bisa mengalami people pleaser, ciri-ciri people pleaser, hingga bagaimana mengatasi agar bisa tumbuh jadi pribadi yang lebih baik. Oleh karena itu, artikel ini rangkuman dari materi yang aku ikuti.
Dari Instagram @ruangpulihperempuan , saya pun ikut bergabung Komunitas Ruang Perempuan Talks secara gratis. Di grup itu akan diberikan informasi waktu dan materi setiap minggunya. Lumayan banget buat perempuan yang berubah status jadi ibu, tapi ingin tetap terus belajar memberdayakan diri.
Yap, sekarang balik lagi ke pembahasan tentang people pleaser ya.
Seseorang yang mempunyai sifat people pleaser itu sering kali berkata ‘iya’ pada orang lain, tapi sebenarnya dalam hati itu berat. Bahkan tidak jarang, akan sering muncul pikiran-pikiran versi diri sendiri. Merasa takut mengecewakan orang lain, padahal dirinya sendiri sedang dalam kondisi tidak nyaman.
Yap, pengalaman sewaktu masih duduk waktu SMA. Saya terpaksa menjadi pengurus OSIS di bagian yang bukan saya inginkan. Rasa terpaksa tapi tidak bisa menolaknya, karena ingin merasa dianggap dan menjadi orang yang baik di mata teman-teman. Dari sejak kejadian itu, saya merasa harus bisa menyenangkan orang lain. Tanpa sadar saya tidak nyaman dengan hubungan sosial seperti itu.
Sedih ya, kecewa dan bingung sama diri sendiri. Alhamdulillah sekarang sudah mulai membaik dan lebih bisa mengendalikan keputusan yang akan dilakukan.
Semua itu, karena sifat people pleaser yang ada dalam diri. Apa itu people pleaser? Dari tadi menyebutkan kata tersebut. Yuk kita bahas lengkapnya ya.
Apa itu People Pleaser?
Dikutip dari website siloamhospital.com, people pleaser merupakan sebutan seseorang yang memiliki sifat selalu membuat orang lain senang dan bahagia, memberikan yang terbaik untuk orang lain, serta kesulitan berkata ‘tidak’ untuk menolak.
Sifat ini terlihat baik dimata orang lain, namun bisa diam-diam menghancurkan diri sendiri karena sifat ini. Kenapa sampai disebutkan sebagai menghancurkan diri seseorang?
Karena akan mempengaruhi kualitas hidup seseorang sampai mengorbankan diri sendiri demi orang lain. Berawal dari permintaan kecil dari orang lain. Kemudian, terus muncul rasa nggak enakan. Berubah menjadi permintaan yang lebih besar lagi.
Ciri-Ciri People Pleaser
Ciri-ciri utama yang paling menonjol pada seseorang yang memiliki sifat people pleaser yaitu sulit berkata ‘tidak’. Biasanya orang tersebut tidak bisa tegas dan mengambil keputusan untuk dirinya sendiri. Walaupun sebenarnya dirinya itu tidak nyaman dan sulit.
Selain itu, terdapat beberapa ciri-ciri people pleaser lainnya menurut bunda Aniqq yaitu
- Orientasi selalu ingin menyenangkan orang lain. Ada perasaan ingin selalu dianggap dan diakui oleh orang lain, maka selalu ingin terlihat baik. Bahkan tidak segan bisa mengorbankan dirinya untuk orang lain. Walaupun sebenarnya dirinya sendiri kesulitan dan tidak nyaman.
- Sulit berkata tidak. Artinya tidak bisa menolak apapun permintaan orang lain karena takut membuat kecewa
- Selalu menyetujui permintaan orang lain.
- Menghindari konflik. Karena tidak ingin banyak berdebat, lebih kearah ada rasa tidak nyaman apabila ada perselisihan. Jadi lebih memilih mengalah daripada menjadi sebuah masalah.
- Mengalah namun konflik pada batin sendiri. Selalu mengalah pada orang lain, tapi perasaan diri sendiri sebenarnya menolak.
- Sering berkata minta maaf, walaupun tidak melakukan kesalahan. Jadi, apapun yang dilakukan sendiri mempunyai pikiran bahwa bisa membuat orang lain tersakiti. Bawaanya terus berminta maaf.
- Khawatir membuat orang lain kecewa
- Merasa bersalah ketika tidak bisa mewujudkan keinginan orang lain. Nah, bagian ini biasanya yang sering muncul. Sehingga bertambah menjadi rasa nggak enakan itu.
Kira-kira adakah dari ciri diatas berada dalam diri teman-teman?
Alasan Mengalami People Pleaser
Kenapa sih penyebabnya memiliki rasa nggak enakan ke orang lain? Suka penasaran nggak sih. Dan biasanya pola ini akan terus berulang apabila belum selesai sampai ke akar permasalahan
Berikut beberapa alasan kenapa seseorang mengalami people pleaser, yaitu
1. Punya Luka Pengasuhan
Masih punya luka pengasuhan atau luka batin waktu kecil menjadi alasan seseorang menjadi people pleaser. Ketika masa kecilnya mengalami rasa kecewa, ketakutan tidak diterima, menjadi penyebabnya.
Misalnya, pernah mengalami ketakutan tidak memiliki teman apabila menolak ajakan untuk bermain sama teman waktu kecil. Luka batin ini artinya ada trauma yang dialami saat waktu kecil yang bikin luka dan membekas di hati seseorang.
Luka batin itu tidak selamanya berasal dari pengalaman buruk yang dalam bentuk kekerasan. Bisa juga dari anak yang tumbuh dari keluarga sempurna dan baik-baik saja, taunya punya keluarga yang perfeksionis. Atau tumbuh di keluarga yang otoriter banyak hal yang tuntut
2. Fase Perkembangan Ada yang Tercederai
Karakter seseorang itu bisa dipengaruhi dari fase perkembangan sewaktu kecil. Salah satu fase anak yang berkaitan dengan people pleaser adalah fase anak saat egosentris.
Fase egosentris pada anak adalah alamiah yang diciptakan oleh Allah agar anak bisa bertahan hidup saat dewasa. Salah satu cirinya anak sedang dalam fase egosentris adalah anak memiliki pemikiran keras bahwa barang-barang yang ada itu miliknya.
Contoh kejadian yang sering terjadi pada anak. Sang kakak lagi asik bermain, dan menyebutkan bahwa mainan yang lagi dimainkan adalah punyanya sendiri. Karena semua mainan miliknya jadi hanya dia yang boleh memainkannya. Adiknya tidak boleh.
Sering kali, orang tua berpikir ‘kok anak aku seperti ini, harusnya bisa berbagi’. Stop ya ibu, untuk buru-buru mengajarkan anak berbagi saat di fase ini.
Sebaiknya, hargai dulu perasaan dan kondisi yang anak sedang ucapkan. Jangan buru-buru untuk menyuruh anak meminjamkan mainan dan berbagi. Apabila anak dipaksa berbagi, maka anak akan tumbuh menjadi orang yang people pleaser.
Anak tersebut jadi tidak memiliki kemampuan untuk mempertahankan apa yang dimilikinya ataupun pendapatnya. Karena waktu kecil sudah dipaksa untuk berbagi ke orang lain.
Apabila ingin memberikan pengertian konsep berbagi, bisa dilakukan dalam kondisi tenang. Bukan saat anak sedang menunjukan sifat egosentrisnya.
3. Menghindari Konflik / Pertengkaran
Buat orang yang memiliki sifat atau kebiasaan untuk menghindari pertengkaran / konflik, maka akan menjadi orang yang people pleaser.
Sebab tidak ingin adanya perdebatan, orang tersebut tidak mau repot sehingga ‘iya’ in semua kemauan orang lain. Padahal belum tentu membuatnya nyaman dengan kondisi tersebut.
4. Mencari Rasa Aman, Perhatian, dan Penerimaan Orang Lain
Sewaktu kecilnya yang kekurangan perhatian dan kasih sayang orang tuanya bisa menjadi seorang yang people pleaser saat dewasa nanti.
Kurangnya rasa aman, orang tersebut bisa jadi mencari kenyamanan ke orang lain. Hal biasa terjadi ketika sudah menikah. Orang tersebut akan menuntut pasangannya untuk minta terus diperhatiin.
Pernah nggak, ibu-ibu mengalami drama kehidupan bersama pasangan. “Kok saya nggak pernah di ngertiin sama suami”. Berharap suami itu bisa mengerti semua pemikiran istrinya.
Ini bisa menjadi penyebab seorang jadi yang suka nggak enakan. Mau ngomong apa yang dirasakannya nggak bisa, tapi inginnya dimengerti terus.
Rasanya sulit banget kan ya Bu. Yuk mulai sekarang lebih peka lagi dengan kondisi diri sendiri ya.
Dampak Memiliki Sifat People Pleaser
Apabila terus menerus dibiarkan, rasa dan kebiasaan nggak enakkan dengan orang lain. Akan berdampak pada diri dimana akan mempengaruhi kualitas hidupnya, sampai kesehatan mental seseorang.
Sekarang dikit-dikit dibahas dan dibawa kesehatan mental terus. Benar nggak?
Kenyataanya, kata bunda Aniqq. Saat ini seseorang yang mengalami sebuah penyakit, termasuk penyakit parah seperti kanker. 85 % disebabkan karena pikiran, sedangkan 15% yang benar-benar karena sakit fisik. Jadi, fisik dan psikis itu adalah satu kesatuan yang tidak bisa dipisahkan.
Bagi seorang yang nggak enakkan, nggak bisa mengungkapkan apa yang dirasakannya. Bisa membuat seseorang itu jadi banyak pikiran dan overthinking. Jadi, di isi kepalanya lebih berisik memikirkan orang lain bagaimana, perasaan orang lain bagaimana, saat kita menolak sesuatu. Otak tuh lebih capek duluan, karena banyaknya pikiran yang muncul. Padahal apa yang dipikirkan itu belum tentu benar-benar terjadi.
Nah, berikut dampak buruk yang akan terjadi bagi orang yang nggak enakkan atau people pleaser.
- Overthinking dengan Pemikiran Orang lain. Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya people pleaser itu bisa menyebabkan orang banyak pikiran sendiri. Karena nggak enakan dengan orang lain, jadi isi pikiran kepala sibuk memikirkan perasaan orang lain. Padahal belum tentu orang lain itu juga memikirkan diri kita.
- Mengalami Stress. Apabila perasaan yang merasa perlu tanggung jawab dengan pemikiran dan perasaan orang lain. Semakin ditumpuk hal itu lama-lama bisa mengalami namanya stress. Karena sudah tertumpuk dengan banyak pikiran sendiri.
- Mudah Kelelahan. Lelah disini bukan lelah fisik karena sudah bekerja berat. Namun, kelelahan secara psikis sebab sudah bekerja keras berpikir.
- Mudah Kecewa dengan orang lain
- Mengalami Gangguan Kecemasan
- Lemahnya Batasan Diri. Sehingga tidak bisa memberikan batasan yang baik. Mana yang baik untuk tubuh dan pikiran sendiri.
- Rentan di bully dan dieksploitasi. Karena perasaan yang nggak enakan ini bikin nggak bisa menolak. Dari sana diri seseorang jadi lemah, serta kesulitan mempertahankan diri.
- Selalu Merasa Bersalah pada berbagai situasi dan kondisi. Merasa semuanya karena kesalahan diri sendiri.
- Kesulitan memiliki perasaan tenang dan damai. Karena sibuk mikirin orang lain, ingin memberikan yang terbaik untuk orang lain. Bisa membuat seseorang itu sulit banget merasakan damai dalam hidupnya.
Cara Berhenti Menjadi People Pleaser
Pasti mau kan hidup itu terasa damai dan tenang, tanpa harus terus merasa lelah sendirian. Agar terhindar mengalami kesehatan mental kelak, yuk lakukan beberapa hal ini dari sekarang untuk menghentikan diri yang suka nggak enakan dengan orang lain (people pleaser)
1. Buat Batasan Diri yang Sehat
Buat batasan dalam diri yang lebih sehat. Tidak perlu semua pendapat orang lain, keinginan orang lain, kita ‘iya’, tapi bukan berarti semuanya juga bilang tidak. Perlu paham keseimbangan yang baik dalam hidup seperti apa. Paham kapan harus maju dan kapan harus berhenti dari pendapat dari orang lain.
2. Pulihkan Luka Batin / Luka Pengasuhan
Bagian yang paling penting adalah yuk mari kita pulihkan luka batin dalam diri untuk menjadi pribadi lebih baik. Demi kebaikan diri sendiri, demi kesehatan sendiri, agar tidak kita wariskan pada anak dan cucu.
Luka batin ini sangat mempengaruhi bagaimana karakter diri saat dewasa. Alangkah lebih baik lagi jika bisa berdamai dengan diri sendiri.
3. Stop Bermental Korban
Kata bunda Aniqq, banyak orang yang sulit pulih dari luka dalam dirinya karena masih ada rasa sebagai ‘korban’. Merasa paling tersakiti, paling menderita pada suatu keadaan.
Pulih dari suatu keadaan adalah tanggung jawab diri sendiri, bukan untuk siapa. Tapi agar kita selalu diridhoi oleh Allah.
3. Bangun Self Love dari Sekarang
Ciptakan rasa cinta diri sendiri (self love) dari sekarang. Apabila seorang sudah bisa mencintai dirinya sendiri secara tidak langsung orang tersebut akan bisa merasakan perasaan cinta dari orang lain.
Bentuk cinta pada diri sendiri bukan hanya dalam bentuk memberikan waktu sendiri, belanja kebutuhan diri sendiri, dan sebagainya. Self love disini merupakan suatu perasaan yang menunjukkan kelayakan diri sendiri.
Dengan apa yang diciptakan dan ditakdirkan pada diri diterima dengan lapang. Menerima kelebihan dan kekurangan sebagai bagian dalam diri. Mari kita benahi diri dan pulihkan diri ini, dengan begitu kita akan paham betapa sayangnya Allah kepada kita sebagai hambaNya.
Penutup People Pleaser
Perasaan nggak enakan dengan orang lain atau people pleaser harus segera dihentikan mulai sekarang. Agar kamu bisa lebih sehat secara mental, hidup lebih damai dan tenang.
Kalimat penutup dari bunda Aniqq sebagai pesan untuk kamu yang memiliki sifat people pleaser,
“Tidak Semua Hati Bisa Kita Senangkan, Sebagaimana Semua Orang Tidak Bisa Menyenangkan Hati Kita”
Kalimat penutup yang bisa menjadi renungkan penting, agar bisa membatasi diri dengan baik. Agar kualitas hidup, baik kesehatan fisik dan psikis lebih sehat. Semangat semuanya.