Hai!
Untuk bisa melepas trauma keuangan bagi sebagian orang memang tidak mudah. Trauma ini berasal dari reaksi emosional yang muncul dimana berkaitan dengan berbagai kondisi.
Sebelumnya, saya sudah sedikit membahas untuk pengenalan lebih dekat trauma keuangan dan penyebab trauma keuangan yang tidak disadari.
Setelah mulai paham apa yang terjadi dalam diri. Tidak ada salahnya kita perlu berdamai dan memulihkan diri dari trauma keuangan yang muncul.
Jujur, memang cara melepas trauma keuangan itu tidak mudah dan instant. Butuh proses dan waktu panjang. Bukan hanya dengan dilakukan satu kali mendamaikan diri, lalu bebas dari trauma.
Teruslah mencoba berproses memulihkan diri untuk bebas dari trauma, agar menuju kehidupan yang berlimpah.
Berikut beberapa tips melepas trauma keuangan, berdasarkan rangkuman kelas RYMS yang pernah saya ikuti.
Tips Melepas Trauma Keuangan
Trauma keuangan biasanya berkaitan adanya hubungan kurang baik dengan uang. Namun, kabar lainnya mengatakan trauma keuangan ini bukan hanya berkaitan tentang uang. Bisa juga karena pengalaman dan pola asuh saat kecil.
Tidak perlu berkecil hati, tidak perlu juga merasa paling menderita karena memiliki pengalaman negatif hingga membuat trauma.
Sebaliknya, seharusnya dengan adanya trauma kita menjadi lebih peduli pada kesehatan diri.
Ketika banyak belajar dan memahami diri sendiri, untuk mengenal trauma keuangan lebih dekat hingga dapat melepas trauma keuangan sendiri. Berikut beberapa tips yang perlu diperhatikan, antara lain :
1. Mengenali Trauma Keuangan Dalam Diri
Mengenal tanda trauma keuangan dalam diri memang tidak mudah. Terkadang merasakan diri sendiri itu baik-baik saja.
Karena ketidaksadaran diri bahwa perilaku-perilaku yang sebenarnya dinilai sebagai trauma, namun dianggap menjadi hal biasa.
Misalnya apa? Kesulitan menabung. Padahal sudah selalu berusaha menabung. Namun, uang yang ditabung tersebut tidak kunjung bertambah. Bahkan menjadi habis karena terus terpakai tanpa sadar.
Tanpa sadar perilaku tersebut membuat diri jadi mudah stress, muncul kecemasan berlebihan, overthinking, hingga depresi.
Oleh karena itu, cobalah luangkan waktu sejenak untuk menghadirkan diri dalam keadaan rileks. Pengalaman apa saja yang pernah hadir dalam kehidupan masa kecil, sehingga membuat diri ini terluka. Jujur dengan diri sendiri, kejadian yang pernah dialami.
2. Mengidentifikasi Keyakinan yang Salah
Agar lebih mudah lagi untuk memahami diri sendiri, trauma apa saja yang pernah dialami. Cobalah catat dengan mengidentifikasi keyakinan apa saja yang ada dalam diri.
Keyakinan negatif yang selama ini tertanam dalam pikiran. Baik tentang uang, emosi apa saja yang masih melekat dalam diri.
Misalnya, menabung itu sulit karena harus punya penghasilan besar dulu baru bisa menabung. Emosi apa yang ada saat ingat tentang pikiran itu? Emosi ketakutan, ketidakpercayaan dan rasa cemas.
Dengan mengidentifikasi secara detail, pemikiran yang ada. Bantu diri itu lebih peduli dan sadar dengan pemikiran kurang baik.
3. Sadari Emosi yang Hadir
Setelah mengetahui pikiran yang membuat emosi negatif muncul. Maka, sadari emosi yang hadir secara sepenuhnya.
Saat ingin menerima emosi yang hadir itu, izinkan saja dan emosi itu mengalir. Apabila rasanya nyesek hingga ingin menangis. Maka, menangislah tanpa harus ditahan.
Biasanya reaksi yang muncul setiap orang berbeda-beda.
Ketika saya mencoba melakukan tahap menyadari emosi yang hadir saat mengalami peristiwa tidak menyenangkan, respon tubuh saya alami cukup berbeda.
Saya merasakan sesak di dada dan kepala terasa sangat berat. Tanpa ada paksaan, saya menghadiri perasaan tidak nyaman langsung pada fisik tubuh. Menurut, pengalaman belajar saya dapatkan respon emosi ini ada tingkatnya mulai dari ringan sampai berat. Bisa juga mempengaruhi ke kesehatan tubuh.
Oleh karena itu, pada tahapan menyadari ini menjadi awal penting dilakukan.
4. Menerima Semua Kondisi Diri
Setelah proses menyadari yang ada dalam diri, kemudian perlahan menuju proses penerimaan.
Dengan pernapasan penuh kesadaran, terimalah kondisi diri saat ini. Menerima bahwa ada rasa ketakutan saat menabung. Takut uang yang tidak cukup, maka tabungan terus dipakai demi bisa memenuhi kebutuhan.
Tanpa perlu menyalahkan kondisi, tanpa membuat banyak alasan dalam diri.
Menerima apa adanya akan dapat mempermudah proses pelepasan ini.
5. Melepas Trauma dan Ubah Mindset
Setelah semua sudah dilakukan, maka puncak dari tips melepas trauma keuangan adalah melepas semua rasa yang hadir untuk diubah menjadi mindset positif.
Misalnya, uang akan dengan mudah mengalir menuju tabungan masa depan. Kemudian, buatlah tujuan dari yang akan dicapai.
Ingin memiliki tabungan untuk bisa digunakan biaya pendidikan anak di masa depan. Bayangkan dengan pikiran yang positif, memiliki kelimpahan dalam rezeki. Dimudahkan semua urusan dan proses yang dijalani saat ini.
6. Bersyukur
Hadirkan rasa syukur dan terima kasih kepada sang pencipta. Telah memberikan semua kenikmatan dan rezeki melimpah sampai saat ini. Tanpa disadari bahwa rezeki itu bukan selamanya tentang banyaknya uang yang di dapat.
Namun, bagaimana kita mendapatkan kebermanfaatan dan keberkahan dari apa yang dimiliki.
7. Cari Dukungan
Bagian yang tidak boleh ketinggalan adalah mencari dukungan atau support system dalam proses melepaskan trauma keuangan dalam diri.
Akan sangat terasa berat apabila melakukannya sendirian.
Dengan adanya orang yang selalu mendukung, menerima keadaan diri, dan membantu saat membutuhkan bantuan. Dapat bisa membantu mempercepat pemulihan diri. Agar bisa mewujudkan kepribadian yang baik dan positif.
Membangun Kembali Kepercayaan Keuangan Dalam Diri
Setelah merasa semuanya cukup dalam proses penerimaan luka yang dialami. Maka, saatnya bangkit dan bangun kembali kepercayaan keuangan dalam diri pada energi positif. Tunjukan rasa syukur apapun itu walaupun hanya dalam bentuk yang sangat kecil. Dengan begitu kepercayaan diri pada uang muncul sendirinya.
Bangun kepercayaan bahwa rezeki akan terus mengalir dan berlimpah baik. Tanpa perlu ada rasa khawatir dan takut.
Penutup
Cara terbaik melepaskan trauma keuangan yang ada dalam diri adalah berkonsultasi langsung dengan profesional. Namun, untuk bisa konsultasi cukup memakan biaya nantinya.
Teman-teman boleh secara mandiri mencoba melepaskan trauma keuangan dengan cara sederhana yaitu penerimaan, menyadari dari apa yang di rasa. Semoga kita bisa selalu dalam keadaan sehat lahir dan batin, semoga bermanfaat ya.