mOaB8SxtB0X1FfqkEcWCngeyJrUW9rkTfz5H9ziF

Ternyata, Inilah 6 Penyebab Trauma Keuangan yang Tidak di Sadari

Penyebab trauma keuangan yang tidak disadari

Hai !

Sebagian orang memiliki anggapan bahwa uang adalah hal yang penting harus dimiliki untuk keberlangsungan hidup. Tapi tidak sadar karena uang juga bisa membuat trauma seseorang. Trauma keuangan yang merupakan luka pada emosional yang muncul bisa sejak kecil ataupun saat dewasa.

Karena pemikiran tersebut, masalah dalam hidup biasanya tidak jauh karena uang. Termasuk masalah dalam rumah tangga, salah satu penyebabnya karena ekonomi yang rendah. 

Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS), pada tahun 2023 dari jumlah perceraian pasangan Indonesia 26% disebabkan oleh masalah ekonomi.

Kebayang kan berarti uang itu, membuat sebagian orang sebagai masalah dalam kehidupan. Kemudian, bisa penyebab trauma pada seseorang secara langsung maupun tidak langsung.

Masalah Berulang Bisa Jadi Tanda Awal

Apakah teman-teman memiliki masalah yang sama terus berulang? Atau memiliki pola permasalahan yang mirip?

Biasanya ada keresahan dan kekhawatiran dalam diri terhadap sesuatu. Sehingga, menarik kejadian dalam hidup dengan hal yang sama.

Alasan apakah kita mengalami ujian hidup yang berulang? 

Sebelumnya menjawab pertanyaan diatas, pahami dulu bahwa ujian dalam hidup itu harus terus dilewati. Saya juga sempat berpikir kenapa sih saya memiliki ujian hidup yang itu terus. Setelah melihat postingan Instagram Anisa Apriani dengan pemilik akun @amica_92, yang membahas tanda trauma keuangan dalam diri seseorang.

Banyak orang yang tidak sadar, mengalami beberapa permasalahan yang ternyata itu adalah tanda awal mengalami trauma keuangan, antara lain :

  • Sering merasa kekurangan dan khawatir tentang kondisi keuangan. Padahal cukup memenuhi kebutuhan.
  • Sering mengalami masalah keuangan yang berulang. Seperti, kena tipu, bangkrut menjalankan usaha, ataupun terus berhutang.
  • Mengalami masalah ekonomi yang sulit sewaktu kecil.
  • Merasa sudah berusaha keras, namun merasa memiliki penghasilan yang kurang terus.
  • Belanja impulsif
  • Suka menahan diri dalam pengeluaran atau belanja kebutuhan
  • Merasa memiliki hambatan dalam rezeki, padahal sudah berusaha keras untuk mencarinya.

Apakah teman-teman menyadari salah satu permasalahan yang diatas? Kemungkinan, hal terus menandakan dalam diri memiliki luka yang belum sembuh. Luka batin saat kecil ataupun trauma kejadian saat dewasa.

Hal yang saya rasakan adalah selalu merasa khawatir tentang kondisi keuangan setiap harinya. Sering kali menahan diri untuk belanja, dan mengalami ketakutan untuk mengeluarkan uang. Sekalipun, hanya untuk membayar tagihan wajib (pembayaran air dan listrik).

Rasanya tidak tenang terus dan tidak aman, walaupun sudah berusaha memiliki tabungan sendiri. Mau bagaimanapun saya berusaha keras, rasa takut dan khawatir itu terus muncul. Capek banget badan rasanya.

Akhirnya saya memberanikan diri untuk belajar dan bangkit untuk sembuh dari ketakutan diri sendiri. Dengan mengikuti kelas Rewriting Your Money Story bersama teh Anisa Apriani. Kelas berlangsung selama 30 hari pendampingan.

Dari kelas tersebut, saya mulai aware dengan diri sendiri. Untuk lebih paham dulu, apa saja penyebab trauma finansial yang tidak disadari? Pemasaran? Simak sampai selesai ya.

Penyebab Adanya Trauma Keuangan

Penyebab Trauma keuangan

Trauma keuangan bisa terjadi karena tantangan yang dialami dalam hidup ataupun kejadian besar yang dialami secara kolektif. Berikut kemungkinan penyebab trauma keuangan seseorang, antara lain :

1. Memiliki Pengalaman Masa Kecil dengan Rasa Tidak Aman

Trauma Keuangan tidak selamanya berhubungan dengan uang. Bisa juga karena beberapa pengalaman atau kejadian yang dialami sehingga membentuk pikiran yang mempengaruhi tentang uang.

Pengalaman masa kecil dan pola asuh dengan perasaan tidak aman bisa menjadi penyebabnya. Misalnya, kurangnya mendapatkan kasih sayang dari orang tua dan keluarga waktu kecil. Membuat seseorang tidak merasakan kenangan dan aman dalam hidup. Sehingga muncul perasaan resah, overthinking, ketakutan dalam diri. Hal tersebut bisa berubah menjadi pandangan terhadap uang seperti apa.

2. Luka Batin dan Pengasuhan Masa Kecil yang Otoriter

Mengalami luka batin dan pengasuhan masa kecil, karena memiliki orang tua yang otoriter juga bisa menjadi penyebabnya. 

Misalnya, sewaktu kecil mengalami untuk mendapatkan uang yang cukup, perlu melakukan sesuatu dulu yang membanggakan. Sehingga, adanya tekanan saat kecil membuat luka dalam batin diri. 

Atau bisa juga karena banyaknya aturan sewaktu kecil, sulit memilih untuk kebutuhan sendiri, jadi semuanya diatur oleh orangtua. Luka batin yang terbentuk karena pola pengasuhan masa kecil juga bisa berdampak pada pandangan kita terhadap uang.

3. Mengalami Kegagalan Finansial

Peristiwa kegagalan finansial biasanya dialami sendiri ketika dewasa. Namun, bisa juga karena melihat keadaan orang lain seperti orang tua. 

Misalnya, saat kecil melihat orang tua atau orang disekitarnya mengalami kebangkrutan, penipuan dan lainnya. Kemungkinan buat luka pada diri sehingga menjadi sebuah trauma. 

Trauma itu muncul bukan hanya dari kejadian yang dialami langsung saja, tapi juga bisa dari kejadian yang dilihat. Membekas dalam pikiran dan membentuk sebuah pandangan yang buat diri terluka.

4. Memiliki Rasa Malu yang Mendalam

Seorang yang saat kecilnya tumbuh dari keluarga yang ekonomi rendah bisa menjadi trauma tersendiri. Karena respon setiap orang akan berbeda dalam menghadapi sebuah ujian. 

Sehingga, seseorang yang memiliki rasa malu yang mendalam sejak kecil menjadi salah satu penyebab trauma keuangan. Dengan begitu, pandangan terhadap uang akan berbeda dari orang lain.

Cerita dari teh Anisa, memiliki klien sewaktu di bangku sekolah hanya satu memiliki sepatu sekolah. Bahkan ketika sepatu itu sudah bolong dan rusak, terus diperbaiki dan penuh jahitan. Muncul rasa malu dan tidak percaya diri. Secara tidak langsung, merubah pandangan bahwa uang untuk membeli sepatu itu sangat sulit. 

Pengalaman yang menyebabkan diri jadi tidak percaya diri, membuat seseorang tidak berani melangkah lebih jauh bermimpi. Karena rasa malu dan ketakutan itu yang muncul.

5. Trauma dalam Hubungan yang Berkaitan dengan Uang

Seperti yang diawal sudah disinggung tentang masalah ekonomi menjadi utama penyebab hubungan suami istri berakhir dengan perceraian.

Hal itu menjadi trauma tersendiri bagi sebagian orang. Muncullah anggapan tentang uang bisa menjadi sumber pertengkaran dalam keluarga. 

Bisa juga pernah melihat pengalaman saudara yang berantem karena uang, merebutkan warisan, harta peninggalan, hingga menonton sebuah berita tentang hubungan orang lain yang berantem karena uang.

Semua kejadian yang dilihat, didengar secara tidak langsung akan terekam dalam bawah sadar. Sehingga memunculkan sebuah respon emosi dalam diri. Kemudian, membentuk persepsi seseorang terhadap uang seperti apa. 

6. Pengaruh Budaya dan Trauma Kolektif

Trauma kolektif yang dimaksud adalah sebuah kejadian yang berhubungan dengan uang dirasakan secara banyak orang, dalam satu negara ataupun sedunia mengalaminya. Seperti kejadian krisis moneter dan kejadian yang paling terbaru adalah saat pandemi covid tahun 2020. Saat itu banyak orang yang mengalami PHK di pekerjaannya, kebangkrutan dalam bisnisnya, dan banyak berita tentang orang yang mengalami kemiskinan.

Saya sendiri merasakan dampak dari trauma kolektif. Sewaktu pandemi covid 2020, saya salah satu korban dari PHK pada perusahaan swasta yang mengalami menurunkan pemasukan. Saat itu perasaan sangat campur aduk, muncul ketakutan dan kekhawatiran tidak bisa melanjutkan kehidupan yang layak karena tidak memiliki pemasukan sendiri.

Penutup Penyebab Trauma Keuangan yang Tidak Disadari

Dengan memahami beberapa kemungkinan penyebab trauma keuangan, membantu teman-teman untuk lebih peduli dengan sendiri. Lebih aware dengan cepat apabila menyadari pernah mengalami kejadian tersebut.

Dari kejadian yang ada di lingkungan sekitar, akan menjadi sebuah trauma atau tidak tergantung bagaimana respon dan pengaruh dalam pribadi seseorang. Mengakui dalam diri memiliki beberapa kejadian yang menyebabkan trauma keuangan tidak disadari menjadi tanda awalnya. Yuk bersama-sama lebih peduli pada diri sendiri agar dapat menuju pribadi yang lebih tenang dan bebas dari kekhawatiran. Rezeki akan mengalir secara deras dan melimpah pada diri. Semoga bermanfaat ya.

Related Posts
Amicytia Nadzilah
istri, ibu dari dua anak perempuan dan seorang wanita pembelajar menjadi blogger profesional. Tinggal merantau di pulau sebrang singapura, belajar mandiri dan menulis cerita pengalaman yang dilalui.

Related Posts

Posting Komentar