mOaB8SxtB0X1FfqkEcWCngeyJrUW9rkTfz5H9ziF

Pengalaman Tetap Menyusui Saat Hamil

Konten [Tampil]
Pengalaman Tetap Menyusui Saat Hamil

Halo Moms?

Bagaimana kabarnya hari ini? 

Siapa yang memiliki kondisi yang sama seperti aku? Masih dalam masa menyusui eh tiba-tiba dapat rezeki hadiah hamil lagi?

Alhamdulillah kalau samaan. Hehe

Aku sendiri sempat merasa up and down. Alias bingung banget sama kondisi ini. Kalau bahasa “sudah kadung hamil, ya mau diapain lagi, jalani dan rawat kehamilan sebaik-baiknya”

Pengalaman Pertama Menyusui Saat Hamil 

Jujur, sebenarnya ini bukan yang pertama untuk dilakuin.

Saat hamil anak ke 2, aku dalam kondisi masih menyusui juga. Anak sudah di usia 18 bulan. Lagi asik masa-masa menyusui. Anak masih nempel sama ibunya, kemana-mana harus sepaket. 

Aku sempat punya salah persepsi waktu anak pertama. Namanya ibu baru, malah aku sibuk cari cara untuk menyapih anak pertama. Saat itu, Aku takut banget nggak bisa menyapih dengan baik dan tanpa paksaan. Aku sibuk nyari susu tambahan untuk anak. Apalagi aku sempat stress juga dibilang anak aku kecil lah, kurang gizi lah, tanpa memikirkan perasaan dan perjuangan aku untuk mengejar berat badan anak. 

Tau kan ya, kalau sudah masalah berat badan anak itu cukup sensitif. Apalagi yang bicara itu orang terdekat. 

Saking stresnya, aku sibuk minta anak untuk minum susu tambahan padahal dia nggak suka. ASI udah paling bagus dan terbaik untuk anak hingga 2 tahun ya kan. 

Qadarullah, saat mengetahui hamil kedua itu. Proses menyapihnya cepat. 

Menyusui saat kondisi hamil boleh-boleh saja. Selama memperhatikan kondisi tanda bahaya karena reaksi setiap ibu akan berbeda-beda. Misalnya mengalami kontraksi, pendarahan ataupun flek setelah menyusui. 

Nah, pengalaman aku hamil kedua saat masih menyusui anak pertama. 4 bulan pertama masih berjalan lancar. Tapi setelah itu ternyata aku mengalami kontraksi setiap menyusui. Kontraksi yang aku rasain cenderung kontraksi sedang dan membuat aku sedikit kesakitan. Awalnya masih bisa tertahan, eh ternyata selang beberapa hari aku mengalami flek darah cukup banyak.

Diagnosis pertama mengira flek darah ini karena masih menyusui. Saat itu juga aku mencoba menyapih anak pertama. Tidak langsung berjalan cepat dan mulus. Butuh waktu untuk membiasakan anak tidak menyusui. Karena anak lebih suka menyusui untuk tidur. Jadi aku perlu menyapih dan mencari cara agar anak bisa tidur sendiri tanpa menyusui. 

Cara yang aku lakuin, memberikan sedikit nyanyian atau sambil mengelus-elus bagian punggung. Alhamdulillah sekitar 1 minggu lebih bisa menyapih tanpa paksaan. Aku juga sambil memberikan afirmasi atau kata-kata positif sebelum tidur. Untuk meminta anak sama-sama ikhlas kita berhenti menyusui.

Sempat melow dan sedih. Ketika anak sudah bisa tidur sendiri tanpa menyusui. Bahkan bisa tidur sendiri nggak sama aku sebagai ibunya. Padahal sebelumnya menempel dan kemana-mana harus sama aku. Itu ya kenapa kalau menyapih harus memiliki kerelaan, ikhlas dan siap secara fisik mental dari ibu dan anaknya. 

Ah ternyata, masalah kehamilan yang aku alami terus berlanjut. Masih suka mengalami flek darah hampir setiap hari. Aku pun konsultasi dari beberapa dokter, akhirnya menemukan permasalahannya. Masalah kehamilan yang aku alami adalah plasenta previa atau kondisi dimana posisi plasenta berada di bawah dekat jalan lahir. Makanya aku sering mengalami pendarahan. Semoga aku bisa sharing di artikel berikutnya pengalaman kehamilan kedua aku ini ya.

Pengalaman Kedua Menyusui Saat Hamil

Tidak cukup satu kali saja aku merasakan menyusui terus hamil. Tahun 2024 ini, buat pengalaman kedua kalinya aku hamil anak ketiga saat masih menyusui. 

Kali ini, anak kedua di usia 16 bulan dan aku mengetahui hamil ketiga. Selama kehamilan ini, sampai usia kandungan 18 minggu aku tidak memiliki kendala atau tanda bahaya. Hanya saja saat masih menyusui aku merasa tubuh jadi kurang sehat dan gampang sakit. Istilahnya tubuh aku bekerja ekstra untuk produksi ASI dan bantu pertumbuhan bayi dalam rahim.

Aku jadi lebih sering mengantuk dan kelelahan, hingga aku merasa lebih sering mengabaikan anak-anak. Setiap lagi menyusui anak kedua, aku tidak mengalami kontraksi yang berat hingga buat aku kesakitan. Tapi…

Ya ada tapinya, hehe

Saat menyusui kali ini dalam kondisi hamil ketiga, pada bagian payudara terasa nyeri dan tidak nyaman. Jadi lebih sensitif, aku jadi tidak tahan untuk berlama-lama untuk menyusui.

Aku sedih nggak bisa bertahan untuk tetap menyusui. Aku lewat jalan pintas, langsung menyapih anak kedua. Lagi-lagi aku merasa melow dan sedih setelah berhasil menyapih.

Selama proses menyapih anak pertama dan kedua bisa dibilang mudah saja. Tidak membutuhkan paksaan ataupun sampai drama pakai obat-obat agar anak tidak suka menyusui lagi. Murni karena kondisi dari aku sebagai ibunya nggak bisa menahan rasa sakit kontraksi maupun pada bagian payudara saat menyusui. Rasa tidak nyaman itu membuat aku kesulitan.

Saat ini, melihat anak-anak sudah bisa tidur sendiri tanpa membutuhkan aku di dekatnya. Ah rasanya melow berat. Begitu cepat waktu menyusui mereka. Mereka sudah tumbuh besar dan lebih mandiri. Sekalinya mereka sedang manja untuk tidur dimalam hari, anak-anak lebih memilih tidur dekat bapaknya. Menggemaskan sekaligus melow ya.

Aku merasa waktu bersama saat menyusui itu sangat berarti, menambah ikatan atau bonding antara ibu dan anak lebih dekat. Jadi sedikit menyesal juga saat menyusui, aku juga suka lebih sering sambil main hp. 

Buat ibu menyusui di luar sana yang mengetahui ternyata sedang hamil. Apabila selama kehamilannya tidak ada tanda bahaya, yuk perjuangkan tetap menyusui si kakak sampai 2 tahun atau lebih. Agar bisa memiliki bonding yang kuat dengan anak-anak. Bagaimana pengalaman moms yang juga tetap menyusui saat hamil? Semoga tetap aman dan sehat selalu ya.

Related Posts
Amicytia Nadzilah
istri, ibu dari dua anak perempuan dan seorang wanita pembelajar menjadi blogger profesional. Tinggal merantau di pulau sebrang singapura, belajar mandiri dan menulis cerita pengalaman yang dilalui.

Related Posts

Posting Komentar