Stimulasi merupakan suatu kegiatan yang diberikan pada anak untuk merangsang perkembangan anak. Sebagai orang tua perlu memberikan stimulasi pada setiap perkembangannya. Stimulasi yang diberikan bertujuan agar mendukung perkembangan secara optimal. Salah satunya tahap perkembangan untuk berjalan. Agar bisa memberikan stimulasi yang tepat, perlu mengetahui terlebih dahulu tanda kesiapan anak berjalan seperti apa. Yuk kita bahas.
Kesiapan Anak Berjalan
Pertengahan bulan oktober kemarin, anak kedua saya memasuki umur 1 tahun. Dia lagi senang mencoba berdiri berpegangan dengan barang sekitarnya. Bahkan dia mampu berdiri berpegangan di dinding, sesekali mencoba melepas tangan walaupun pada akhirnya terjatuh.
Melihat peristiwa itu perasaan saya sebagai orang tua senang sekali. Hal itu seperti menunjukan kesiapan untuk berjalan. Memang perkembangan anak untuk berjalan berbeda-beda. Ada yang lebih cepat berjalan. Pada umumnya, anak ada yang sudah bisa berjalan di usia 9 bulan. Tapi bukan berarti saat 9 bulan belum bisa berjalan muncul rasa khawatir.
Menurut IDAI, red flag atau batas akhir perkembangan untuk berjalan di usia 18 bulan. Sebelum anak bisa berjalan sendiri dengan mandiri, sebagai orang tua bisa melihat tanda kesiapan anak belajar berjalan, antara lain :
- Anak mulai mengeksplorasi ruangan dan berbagai tempat
- Berpegangan dengan benda sekitarnya untuk berdiri
- Mencoba melangkahkan kakinya
- Mencoba berjalan secara merambat dengan pegangan benda sekitarnya
Cara Mudah Stimulasi Anak Cepat Berjalan
Dengan tanda kesiapan anak ingin berjalan, sebagai orang tua sebaiknya memberikan stimulasi yang tepat. Agar anak memiliki semangat untuk mencoba belajar berjalan dengan menyenangkan. Nah, berikutnya saya akan sharing pengalaman cara mudah stimulasi anak berjalan.
1. Ajak Anak Belajar Merangkak
Tahap merangkak tidak selamanya dilalui oleh semua anak. Namun, merangkak menjadi tahapan penting untuk dilewati. Karena dalam merangkak diperlukan koordinasi yang baik antara tangan dan kaki untuk maju ke depan. Merangkak menjadi hal yang menyenangkan oleh anak, karena bisa meraih satu titik yang ia tuju. Selain itu, membantu anak melihat sudut pandang sekitarnya yang berbeda.
Merangkak bisa menjadi pondasi pada perkembangan anak untuk berjalan. Karena saat anak merangkak menunjukan kekuatan pada kedua tangan dan kedua kakinya untuk menopang tubuh serta koordinasi gerakan dengan baik. Sebagai orang tua bisa memberikan kesempatan pada anak untuk merangkak sesering mungkin sambil memberikan permainan sederhana.
2. Bantu Anak Untuk Berdiri Dengan Tegak
Orang tua bisa sesekali mencoba melatih anak untuk berdiri ketika sudah memastikan anak bisa menopang tubuhnya. Dengan cara meletakan kedua tangan orang tua berpegangan dengan kedua tangan anak. Biarkan anak berdiri dengan kekuatannya sendiri. Belajar menjejakan kedua kakinya sebelum melangkah.
Cara lain ajarkan anak berdiri bisa dengan memposisikan anak menyender ke dinding lalu berdiri sendiri. Awal-awal bisa dipegang dulu tangannya, kemudian bisa dilepaskan. Anak akan perlahan berdiri tegak sendiri.
3. Biarkan Anak Mengeksplorasi
Saat memasuki umur 9 bulan anak sudah senang eksplorasi lingkungannya. Dalam proses kegiatannya anak bisa mengenal berbagai jenis benda di lingkungannya. Pastikan saat anak sedang bermain sambil eksplorasi dalam pengawasan orang tua. Jauhkan dari jangkauan benda yang berbahaya, seperti benda yang tajam dan kecil mudah tertelan. Dengan anak melakukan eksplorasi membantu anak juga peka pada lingkungannya.
4. Bermain Bersama
Aktivitas anak yang paling disenangi yaitu bermain. Kita bisa memberikan permainan sederhana dan menyenangkan, namun bisa menjadi salah satu latihan untuk anak. Misalnya, menyiapkan mainan favorit nya di letak dengan jarak cukup jauh. Ajak anak untuk mencoba mengambil mainan tersebut, kita memanggil dengan senyuman dan beri semangat. Agar anak tertarik dan senang untuk meraih mainannya.
5. Alat Bantu Berjalan
Sekarang sudah banyak tersedia alat bantu berjalan untuk anaknya. Mulai dari yang harganya murah meriah, hingga yang berkualitas. Alat bantu ini bersifat opsional ya, jika ingin membelinya bisa untuk mempermudah anak berjalan. Berikut beberapa rekomendasi alat bantu berjalan untuk anak :
- Walking Assistant Belt
Walking assistant belt merupakan alat bantu berupa tali yang berfungsi menopang tubuh bayi dengan tali panjang untuk dipegang oleh orang tua. Alat ini bisa menjadi alternatif untuk bantu anak berjalan. Orang tua tidak perlu merasakan sakit punggung lagi, saat ingin ajak anak belajar berjalan. Mengurangi resiko anak terjatuh ketika belum seimbang dalam berjalan. Rekomendasi walking assistant merk sakumim
- Baby Push Walker
Baby push walker merupakan alat bantu jalan untuk anak menjaga keseimbangan setiap langkah berjalan. Untuk jenis baby push walker saat ini cukup banyak pilihannya, dengan tambahan beberapa permainan dan musik agar anak lebih senang. Memilih jenis baby push walker bisa disesuaikan dengan tinggi badan anak.
Rekomendasi baby push walker merk sugar baby
Pada artikel selanjutnya, aku akan coba sharing beberapa rekomendasi alat bantu berjalan untuk anak. Jangan lupa untuk nantikan artikel selanjutnya ya.
Namun, para orang tua tidak perlu khawatir untuk memberikan alat bantu anak berjalan tidak selamanya harus membeli. Kita juga bisa menggunakan benda di sekitar rumah untuk digunakan jadi bisa lebih hemat biaya. Misalnya, galon air minum, kursi dan meja kecil sebagai pengganti push walker. Konsepnya kurang lebih sama, anak berpegangan dengan benda untuk melangkah berjalan agar tidak jatuh.
Tips Aman Belajar Berjalan
Selama melakukan aktivitas belajar berjalan pada anak perlu memperhatikan keamanan selama belajar berjalan. Agar anak tidak mengalami luka ataupun cedera parah. Memang dalam proses belajar berjalan mengalami terjatuh itu hal biasa, tapi bukan berarti membiarkannya saja. Berikut beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam tips aman belajar berjalan :
1. Lingkungan Aman
Saat anak sedang melakukan eksplorasi dan belajar berjalan buatlah lingkungan aman dari benda berbahaya. Seperti, kabel charger hp jika sudah selesai digunakan langsung dicabut dan matikan agar anak terhindar dari sengatan listrik. Selain itu, hindari terdapat benda asing yang berukuran kecil. Biasanya anak memiliki rasa penasaran untuk mengambil benda kecil dan bisa tertelannya. Serta jauhkan benda yang berbahaya jika tertelan ataupun benda tajam lainnya. Pastikan lingkungan sekitar anak nyaman dan aman untuk bermain.
2. Hindari Penggunaan Baby Walker
Baby walker menjadi salah satu alat bantu juga untuk berjalan pada anak. Memiliki bangku yang dikelilingi meja dan terdapat roda sehingga jika anak mulai melangkah bisa berjalan. Namun, semenjak tahun 2013 menurut artikel yang dibuat oleh IDAI (Ikatan Dokter Anak Indonesia), menyatakan penggunaan baby walker sudah tidak disarankan. Karena memiliki banyak resiko saat bayi menggunakannya. Semenjak tahun 2001 tercatat kecelakaan bayi karena penggunaan baby walker hingga menyebabkan bayi meninggal.
Kemungkinan terjadi saat penggunaan baby walker seperti bayi naik tangga, permukaan lantai tidak rata, hingga meraih benda berbahaya. Jadi sebaiknya saat ingin mengajarkan anak belajar berjalan, bisa menggunakan pilihan yang lebih aman dalam keselamatan bayi.
3. Berikan Mainan Pendukung Untuk Anak
Selama mengajarkan anak berjalan buatlah suasana menyenangkan. Karena pada dasarnya anak senang bermain. Bisa memberikan permainan sederhana pada anak. Selain itu, saat belajar berjalan bisa sambil bernyanyi bersama dan bergembira.
Penutup
Itulah cara mudah melakukan stimulasi pada anak untuk belajar berjalan beserta tips agar tetap aman selama berjalan. Beri dukungan si kecil dengan memberikan stimulasi terbaik, semangat dan selalu dalam keadaan senang. Semoga selalu bermanfaat artikel dari blog anadzilah.
Referensi
https://www.idai.or.id/artikel/seputar-kesehatan-anak/penggunaan-baby-walker