mOaB8SxtB0X1FfqkEcWCngeyJrUW9rkTfz5H9ziF

Mariana Yunita Wanita Tangguh dari Kupang Menebar Semangat Untuk Masa Depan Hak Seksual Anak

Konten [Tampil]

Wanita tangguh menebar semangat masa depan
 " 7 dari 10 anak sudah aktif melakukan aktivitas seksual pertama dilakukan semasa SMP. Dan lokasi anak melakukan hubungan seksual itu adalah di rumah" Ujar Mariana Yunita Hendriyani Opat saat membicarakan data yang pernah dikumpulkannya melalui Podcast Basuara. 

Apa yang disampaikan Mariana Yunita Hendriyani Opat atau yang lebih akrab dipanggil kak tata sangat miris dan sedih akan kebenaran yang ada. Seharusnya rumah merupakan menjadi tempat aman dan nyaman untuk anak-anak beraktivitas bersama keluarga. Orang tua di rumah menjadi madrasah utama bagi anak-anak untuk memasuki kehidupan dunia luar. Bahkan orang tua menjadi figur utama anak, memberikan pengajaran dan pendidikan terbaik bagi anak mulai dari rumah.

Nyatanya sampai saat ini masih banyak kasus kekerasan seksual yang melibatkan anak dan remaja bermunculan. Berdasarkan data Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Kemen-PPPA)  telah mencatat terdapat 19.593 kasus kekerasan seksual di Indonesia selama periode 1 Januari - 27 September 2023. Dari total kasus kekerasan yang terjadi, sebanyak 38% dialami pada usia 13-17 tahun. 

Berdasarkan kasus kekerasan seksual yang kerap terjadi, membuat Kak Tata, seorang wanita tangguh membentuk Founder Tenggara Youth Community. Komunitas ini biasa disebut sebagai Tenggara NTT. Kata Tenggara berasal dari Tempat Gabungan Gerakan Remaja. Komunitas Tenggara NTT fokus pada isu hak kesehatan seksual dan reproduksi (HKSR) anak dan remaja, khususnya di Kupang, NTT. 

Menurut BKKBN, resiko yang dialami anak dan remaja meliputi seksualitas, HIV/AIDS, dan NAPZA. Pada permasalah resiko seksualitas kerap terjadi masalah pelecehan seksual, hamil diluar nikah, hingga korban yang mengalami kekerasan seksual menjadi putus sekolah. Hal itu terjadi karena para korban merasa tidak ada tempat perlindungan ketika mengalami kekerasan seksual. Bahkan para korban tidak berani bercerita pada keluarga sendiri. 

Penyintas Korban Kekerasan Seksual Bangkit Melahirkan Tenggara NTT

Hak seksual dan reproduksi
Dok. Instagram TenggaraNTT

Pendidikan seksualitas secara luas dan menyeluruh sangat kurang diberikan oleh orang tua di rumah. Bahkan menjadi hal yang sangat tabu untuk dibicarakan. 

Tenggara NTT terlahir dari keresahan teman-teman mengenai kekerasan seksual yang kerap terjadi khususnya di kota Kupang. Terkait kesehatan seksual dan reproduksi untuk para anak dan remaja di Kupang. 

Berdasarkan pengalaman sendiri kak tata sejak anak anak yang pernah mengalami kekerasan seksual, membuat dirinya bangkit bahwa perlunya wadah bagi para korban. Beruntungnya dirinya bisa bangkit karena memiliki support system yang mendukung untuk bangkit menggapai mimpi-mimpinya.

Namun, Bagaimana nasib para korban di daerah khususnya Kota Kupang yang tidak memiliki support system baik. Banyak korban menjadi dinikahkan oleh pelaku kekerasan, tidak bisa melanjutkan pendidikan, bahkan harus bekerja di usia yang sangat muda. Sehingga para korban semakin terpuruk bahkan tidak memiliki masa depan. 

Maka, tahun 2016, terlahir lah Tenggara NTT yang dibentuk oleh Kak Tata bersama teman-temannya. Beberapa teman Tenggara NTT juga penyintas dari kekerasan seksual yang dialami semasa remaja. Teman-teman Tenggara NTT memikirkan bahwa memang perlu ada sebuah wadah yang dibangun untuk teman-teman yang mengalami hal yang sama. Tenggara NTT fokus mengedukasi para anak dan remaja mengenai hak kesehatan seksual dan reproduksi (HKSR). 

Hak Asasi Manusia Menjadi Dasar dari Hak Seksual dan Reproduksi

Hak Asasi Manusia sangat penting untuk dijunjung tinggi pada setiap warga Indonesia. Sebenarnya hal itu menjadi sebuah dasar dari hak seksual dan reproduksi. Apabila hak seksual dan reproduksi terpenuhi dengan baik pada setiap anak, maka akan memberikan dampak yang sangat baik untuk masa depan Indonesia. 

Sebagai warga Indonesia kita memiliki 12 Hak seksual dan reproduksi yang perlu diketahui. Kita bisa memaksimalkan hak apa saja yang dimiliki. Dengan mengetahui 12 hak seksual dan reproduksi, maka kita bisa melindungi, memperjuangkan, dan menjaga dari hal yang tidak diinginkan. Seperti tindak kekerasan dan pelecehan terhadap hak seksual reproduksi. 

12 Hak Seksual dan Reproduksi
Infografis dengan aplikasi Canva

Meruntuhkan Hal Tabu dengan Pendidikan Seksual yang Luas dan Menyeluruh

"Teringat waktu masa kanak-kanak, saya pribadi mengalami rasa takut dan kebingungan apabila menanyakan hal yang berkaitan tentang seksual pada orang tua. " Kamu masih anak kecil, tidak perlu tahu hal itu" Ujar orangtua saat menanyakan rasa penasaran saya"

Bukan hanya saya saja, mungkin kebanyakan anak-anak yang lain sewaktu kecil mengalami hal yang sama. Kebingungan dan takut ketika ingin mengetahui apa yang terjadi ketika mengalami perubahan diri berupa seksual ataupun reproduksinya. Isu seksual menjadi hal yang tabu untuk dibicarakan. 

Karena hal tabu itulah teman-teman Tenggara NTT melakukan pengedukasi pada anak remaja, orang tua maupun pendamping mengenai pendidikan seksual. Pendidikan seksual yang dibahas tidak hanya sekedar mengenai bentuk dan fungsi dari organ reproduksi wanita dan laki-laki. 

Edukasi yang dilakukan oleh Tenggara NTT menggunakan metode yang menyenangkan. Sebelum melakukan edukasi, teman Tenggara NTT melakukan riset kepada siapa target yang akan dilakukan. Agar pendidikan seksual yang diberikan bisa disesuaikan dengan umur dan kebutuhan. Tidak seperti sosialisasi yang dilakukan sekolah pada murid-murid dengan melakukan presentasi yang membosankan. 

Metode edukasi Tenggara NTT menggunakan international technical guidelines untuk pendidikan seksualitas yang luas dan menyeluruh. Guidelines tersebut dikeluarkan oleh UNFPA (United Nations Population Fund). Teknik yang diberikan menarik dan melakukan komunikasi secara dua arah antara teman Tenggara NTT dan target edukasi. 

Pendidikan seksualitas yang dilakukan Tenggara NTT tidak hanya dilakukan untuk anak dan remaja. Namun juga melakukan pengedukasi pada orangtua dan pendamping. Karena memiliki prinsip dalam pendidikan seksualitas ibaratkan bentuk segitiga. 

Prinsip Pendidikan Seksual


Mengapa prinsip pendidikan seksualitas menggunakan konsep segitiga? Karena pentingnya pendidikan seksualitas memiliki kesamaan dalam pemahaman antara anak dan remaja, orang tua dan pendamping, serta guru. Agar tidak ada lagi tembok diantaranya apabila membahas seksualitas. 

Pentingnya Hak Seksual dan Reproduksi Untuk Masa Depan Indonesia

Dengan pendidikan seksual yang diberikan secara luas dan menyeluruh pada anak dan remaja. Maka secara garis lurus akan membantu memperbaiki masa depan Indonesia. Terpenuhinya hak seksual dan reproduksi akan memberikan dampak baik dan luas untuk anak remaja Indonesia. Sehingga anak dan remaja Indonesia dapat bangkit dan mengejar mimpi-mimpi mereka lebih baik. 

Apabila dasar hak asasi manusia sudah terpenuhi, termasuk hak seksual dan reproduksi jadi bisa membantu perkembangan para anak dan remaja. Dengan begitu, para anak remaja yang memiliki mimpi dalam kehidupannya menjadi modal bangkitnya bangsa Indonesia. Sejatinya, kelanjutan kehidupan masa depan akan di pegang penuh oleh anak remaja. Maka, perlu membangun kualitas anak remaja dengan baik dan berkualitas.

Bangkit Untuk Hari Ini dan Menebar Semangat Untuk Masa Depan Indonesia

Mariana Yunita Opat

Berkat semangat kak tata dan teman-teman di Tenggara NTT  yang bangkit dari keresahan yang dirasakan. Menyadarkan banyak orang bahwa pentingnya hak seksual dan reproduksi pada anak dan remaja. Maka, semangat hari ini dan masa depan Indonesia dalam edukasi seksualitas. Dengan begitu anak dan remaja Indonesia tidak akan takut lagi serta semakin luas pengetahuannya dalam bidang seksualitas dan reproduksi. 

Mariana Yunita Hendriyani Opat bersama teman- temannya di Tenggara NTT berkat ketangguhannya dan menebar semangat dalam pendidikan seksualitas di kota Kupang mendapatkan apresiasi. Apresiasi yang layak diberikan oleh semua orang untuk Mariana Yunita Hendriyani Opat. 

Apresiasi Semangat Astra Terpadu Untuk (SATU) Indonesia Awards pada tahun 2020 di bidang Kesehatan. Memberikan semangat untuk hari dan Masa Depan Indonesia lebih baik. Khususnya pendidikan seksualitas pada anak agar terhindar dari kekerasan seksual yang terjadi Indonesia. Bisa dilihat melalui akun instagram @TenggaraNTT yang masih terus aktif mengedukasi pentingnya pendidikan seksualitas. 

Semoga komunitas yang dibangun oleh Mariana Yunita Hendriyani Opat terus menebar semangat dan mengedukasi mengenai pendidikan seksualitas. Bukan hanya menjadi komunitas di kota Kupang, Namun bisa terus berkembang dan besar menjadi sebuah organisasi sesuai dengan harapan dari Kak Tata. Agar bisa mencangkup wilayah lebih luas dan memiliki guideline sendiri untuk melakukan pendidikan seksualitas anak dan remaja. 

Referensi 

E-Booklet Penerima Apresiasi SATU Indonesia Awards 2023

https://databoks.katadata.co.id/datapublish/2023/09/27/ada-19-ribu-kasus-kekerasan-di-indonesia-korbannya-mayoritas-remaja 

https://www.satu-indonesia.com/satu/satuindonesiaawards/finalis/pengedukasi-hak-kesehatan-seksual-anak/ 

https://youtu.be/dCzAgmUfoMo?si=Nbp4_Pzbmz6-20JA 

https://www.idntimes.com/life/inspiration/amp/ari-budiadnyana/kisah-tata-suarakan-hak-kesehatan-seksual-remaja-ntt-c1c2?page=all#page-2

https://pkbi-diy.info/12-hak-seksual-reproduksi-ippf-1996/ 

Related Posts
Amicytia Nadzilah
istri, ibu dari dua anak perempuan dan seorang wanita pembelajar menjadi blogger profesional. Tinggal merantau di pulau sebrang singapura, belajar mandiri dan menulis cerita pengalaman yang dilalui.

Related Posts

Posting Komentar