mOaB8SxtB0X1FfqkEcWCngeyJrUW9rkTfz5H9ziF

Harapan Ketika Lulus Sarjana

Konten [Tampil]

Kenangan 6 tahun lalu

Tadi pagi aku sempat membuka aplikasi Facebook. Kalau di Facebook selalu memberikan memory kenangan apa yang sudah kita posting sebelumnya. Tepat hari ini, aku melihat kenangan 6 tahun lalu, sebuah momen yang sangat membahagiakan saat itu. Momen bangga, senang dan suka duka yang sudah dilewati selama 4 tahun ternyata aku bisa. 

Momen itu adalah wisuda sarjana di Universitas Al Azhar Indonesia (UAI). Aku mengambil jurusan Teknik Elektro. Sampai saat ini terkadang aku pun tidak percaya bisa mendapatkan gelar sarjana teknik. 


Awal Mencari Kuliah


Aku teringat kembali ketika lulus SMA, saat itu teman-teman aku sudah mendapatkan universitas dan jurusan yang mereka inginkan. Teman-teman ku tahu apa tujuan mereka atau hal yang mereka sukai. sedangkan aku? Aku hanya berbekal bahwa aku suka pelajaran Kimia, ketika memilih tes masuk universitas negeri aku dengan percaya dirinya daftar jurusan farmasi ataupun kimia murni. Tapi tahu tidak apa yang terjadi? Tidak ada satu pun jurusan yang mengandung kimia menerima ku. 

Saat itu aku masih sangat labil, iya aku akuin aku sungguh labil dan tidak mau kalah. Aku yakin aku bisa masuk universitas negeri. Ternyata Allah memberikan takdir yang lain. 

Melalui kakak aku, aku di ajak untuk mencoba mendaftar beasiswa koorporat di UAI. Aku pun sangat random memilih jurusannya. Karena di UAI saat aku daftar di 2012, untuk jurusan IPA ada bioteknologi, teknik informatika, teknik industri, dan teknik elektro. Selebihnya jurusan seperti ekonomi, ilmu komunikasi, dan sastra. Dimana aku sama sekali tidak tertarik. Aku pun random pilih di jurusan teknik elektro. Bioteknologi aku tidak mau karena nanti sejurusan sama kakak aku, dan lebih aku kurang suka dengan pelajaran biologi. Teknik industri, aku enggak mau, karena aku mikir nanti kalo lulus aku bisa kerjanya di pabrik dan aku ga mau. 

Aku tertarik memilih teknik elektro karena ketika penjelasan tentang jurusan teknik elektro ada robotik. Keren banget, kuliah bisa bikin robot, hal yang aku bayangin udah jauh teknologi tinggi, aku bisa menciptakan sesuatu. Waw banget pokoknya hahaha. 
Kalo inget saat itu, lucu juga ya, aku pilih teknik elektro karena bayangin bisa bikin robot. Kenyataanya selama perkuliahan, luar biasa banget beda dan penuh lika liku. Lain kali aku bisa cerita pengalaman selama perkuliahan aku. 

Keadaan Saat Ini

Lalu apa yang terjadi setelah lulus? Apa sesuai harapan? 
Manusia hanyalah bisa bermimpi dan berencana. Semua keinginan ku saat wisuda, hal yang aku inginkan dan hal yang aku harapkan ternyata jauh dari rencana yang aku inginkan. 

Allah memiliki sifat Al Muhaimin (Allah Maha Memelihara). Semakin dewasa aku mengerti dan paham. Sebagai manusia hanya bisa merencanakan, hanya bisa bermimpi, berusaha. Kita udah berusaha, menuju hal yang kita harapkan. Entah usaha yang kurang atau memang takdirku bukan disana. 

Saat ini, aku menjadi hanya seorang ibu. Ibu di rumah, aku diberikan titipan seorang suami, dan dua orang anak. Semua pemberian rezeki dari Allah. Allah memberikan aku rezeki dengan hadirnya mereka di kehidupan aku, aku bisa berkeluarga dan memiliki turunan. Merupakan salah satu rezeki juga. 

Walaupun aku tidak bisa menjadi seorang yang bisa mengimplementasikan ilmu sarjana ku, tapi aku bangga. Aku bahagia, aku memiliki suami yang pekerja keras. Allah titipkan pasangan ke dalam hidupku, dia yang bisa bekerja dalam bidang elektro. Sesekali aku suka di curhatin tentang pekerjaan di dunia 'elektro' dimana ternyata ilmu ku semakin pudar. Aku semakin tau hanya tentang kulitnya. 

Allah Maha Mengatur kehidupan setiap makhluknya. Aku belajar untuk bisa lebih ikhlas dan sabar dengan ketetapan ini. 

Alhamdulillah, tidak sedikit pun aku menyesal menjadi seorang ibu saat ini.Terkadang manusiawi ku muncul, ingin pergi dan ke ranah kerja di luar. Setelah melihat anak-anak tersenyum dan bermain bersama. MasyaAllah Tabarakallah, tidak semua orang bisa merasakan ini, aku bersyukur dengan keadaanku saat ini. InsyaAllah. 

Penutup

Pelajaran yang aku dapat dengan melihat kenangan foto 6 tahun lalu. Tetap menjadi bangga dan bahagia dengan keberhasilan saat itu, aku berhasil menjadi seorang sarjana teknik elektro. Alhamdulillah atas izin Allah memberikan gelar lulusan terbaik. Hal yang tidak di sangka, karena diawal perkuliahan dimulai aku menangis, tidak menerima, dan tidak yakin apakah aku sanggup kuliah di teknik elektro. 

Allah memberikan aku petunjuk, kesempatan bahwa aku bisa melewatinya. Seberat apapun permasalahannya, Allah tidak akan memberikan beban yang berat ke hamba nya. Allah tahu bahwa kita bisa lewatinnya. 

Aku menjadi yakin, saat ini yang penuh lika liku kehidupan merawat anak-anak dan lainnya. Selain itu, karena kuliah di UAI juga, aku jadi bisa ketemu jodoh. Hehe

Akan ada hikmah di balik ini semua yang terjadu. Aku bisa melaluinya lagi. Semuanya akan menjadi kenangan juga, seperti halnya kenangan masa kuliah saat itu. 
Aku bahagia dan bangga dengan keadaan ku saat ini, insya allah. 

Semoga teman-teman juga merasakan hal yang sama. Apapun keadaanya saat ini, kita bisa mensyukuri dan berserah diri atas ketetapan yang terjadi. Kita sebagai hamba seorang manusia, cukup berusaha dan berdoa. Hasil akhirnya seperti apa, Allah yang menentukan. 


Related Posts
Amicytia Nadzilah
istri, ibu dari dua anak perempuan dan seorang wanita pembelajar menjadi blogger profesional. Tinggal merantau di pulau sebrang singapura, belajar mandiri dan menulis cerita pengalaman yang dilalui.

Related Posts

Posting Komentar