Halo Moms, bagaimana kabarnya hari ini? Bagaimana keseharian bersama anak-anak di rumah? Masih aman kah?
Moms memiliki anak usia balita pasti ada saja kejadian yang tidak terduga. Seperti halnya saya memiliki dua anak balita yang menggemaskan. Saking gemesnya kadang membuat sakit kepala. Hehe
Mulai dari kejadian yang lucu, saling sayang, dan berujung ada yang menangis. Hubungan antara kakak dan adik memang tidak selamanya mulus dan baik. Sama halnya orang dewasa terkadang ada konflik yang terjadi. Tapi masalah anak-anak biasanya bertengkar karena masalah rebutan mainan. Benar tidak?
Beberapa hari lalu, ada momen yang menjadi pelajaran untuk saya tentang si kakak dan si adik. Awalnya, mereka berdua sedang bermain bersama dengan tenang. Masing-masing dari mereka memegang mainan masing-masing. Tapi, keadaan berubah ketika kakak ingin mengambil mainan yang di pegang adik. Si adik pun merasa tidak senang karena bagian mainannya diambil.
Melihat kejadian itu, saya sebenarnya tidak sekali dua kali. Hampir setiap hari terjadi karena rebutan mainan. Padahal sebelumnya bermain dengan tenang. Terkadang merebutkan mainan yang tadinya dibiarkan tidak ada yang main.
Biasanya kalau terjadi seperti itu, hal pertama saya cukup memperhatikan situasi tetap aman. Selama tidak ada kontak fisik yang saling melukai atau rusaknya barang itu masih aman. Justru itu membantu anak-anak mencoba menyelesaikan masalah sendiri.
Lain ceritanya kalau sudah ada yang memulai kontak fisik untuk melukai dan berbahaya. Saya akan segera bertindak untuk memisahkan satu sama lainnya.
Terkadang, saya juga bingung bagaimana harus bersikap. Apabila kondisi saya sedang dalam keadaan tenang dan tidak lelah, saya lebih sabar menghadapinya. Namun, kalau sedang capek beda ceritanya.
Lalu, bagaimana ya moms seharusnya kita bersikap ketika anak-anak yang sedang rebutan barang? Yuk kita bahas selengkapnya. Berikut beberapa cara menghadapi kakak adik yang suka rebutan mainan.
1. Ibu Tetap Tenang
Sebelum kita merespon apa yang terjadi dengan anak. Pertama yang penting diperhatikan adalah ibu tetap tenang di situasi seperti ini. Coba luangkan 30 detik sebelum merespon anak. 30 detik untuk bernapas dengan sadar. Tarik napas dan buang napas secara sadar. Tujuannya ibu tidak ikut dalam kondisi emosi atau marah pada anak. Hal ini juga bisa menjadi pelajaran anak, bahwa tetap tenang dalam situasi apa pun.
2. Segera Bertindak
Perhatikan keamanan situasi yang terjadi ketika anak rebutan mainan. Jika kondisi mulai berubah salah satu diantara anak ada yang kontak fisik untuk melukai, situasi berbahaya maupun kondisi barang yang diperebutkan akan mengalami kerusakan. Mom segeralah bertindak untuk memisahkan anak satu sama lain. Agar kondisi anak-anak tetap aman.
3. Ajak Anak Mencari Solusi
Apabila situasi sudah aman dan lebih tenang. Cobalah ajak anak mencari solusi bersama. Bagaimana kondisi sebaiknya yang dipilih agar keduanya tetap bisa bermain dengan tenang.
4. Ajarkan Anak Konsep Berbagi
Moms bisa mulai ajarkan anak konsep berbagi dan bergiliran pada anak. Anak usia balita memang masih dalam perkembangan emosional. Karena sampai umur 5 tahun anak belum bisa bermain bersama. Melainkan hanya bisa bermain bersama-sama. Artinya bermain bersama ada interaksi dalam pembagian peran saat bermain. Sedangkan, bermain bersama-sama artinya bermain dengan mainannya sendiri dalam waktu dan tqempat yang sama.
Meskipun begitu, moms bisa mulai mengajarkan konsep bergiliran. Biasanya saya memberikan kesempatan anak bermain dalam waktu hitungan yang dilakukan bersama. Lalu bergiliran satu sama lain.
5. Hargai Perasaan Anak
Apapun yang terjadi saat kondisi anak rebutan mainan, coba melihat perasaan kedua anak. Hargai dan terima perasaan anak secara adil.
Nah, itulah beberapa cara mengatasi kakak adik yang suka rebutan mainan. Walaupun tidak selamanya bisa berjalan mulus. Moms setidaknya berusaha untuk tetap memberikan solusi dan bersikap adil kepada anak-anak. Semangat yaa moms, semoga bermanfaat.